Single Fighter!!
Sambil menikmati hujan di perpustakaan dan yang terdengar hanya suara hujan dan keyboard laptop yang dipencet-pencet. Pertenda para pengunjung perpustkaan di lantai tiga ini khusyuk mengerjakan aktivitasnya masing-masing. Hari ini 2 Januari 2018, bimbingan pertema di tahun 2018. Saya sih ngerasanya dosen pembimbing, semakin perhatian. Entah benar-benar perhatian atau prihatin dengan progres skripsiku yang lambat sekali perkembanganya.
Bimbingnya yang memalukan!!
Jadi kan saya itu masih di BAB III terus ada part di BAB III itu yang bola-bali di revisi, gak selesai-selesai revisinya. Karena saya pikir "ahhh mumet tenan mikiri bagian iki" akhirnya part itu saya hapus. Dengan pe denya hari ini saya serahkan revisian seminggu lalu, kamu tau apa kata bapaknya
"apa-apaan ini???" Kok tiba-tiba langsung solusi. masaahnya mana?"
saya diam, menunduk. maluuu anjaaay. sambil mengutuk diri sendiri "kenapa sama aing dihapus bagian itu ahhh bodoh"
Tanpak pikir panjang bapaknya langsung coret-coret dan bilang "ngerti???"
"iya pak."
Kemudian tak henti-hentinya dari kampus-ke kosan saya mngutuki diri sendiri "owalaah mif,mif bodo tenan koe".
Oh iya, tadi kan nunggu bapaknya itu cukup lama, aku bebincang-bincng dulu dengan teman seperjuangan.
"mif, setelah ini emang mau kemana?"
"mau merantau lagi."
"kemana? yang jauh mif, sulawesi gitu heheheh"
"iya sih maunya yang jauh. Enak kali ya kerja nya pindah-pindah hahahah"
"gak usah lama-lama, stahun aja, biar berasa pengalamanya."
Kemudian setelah percakapan itu, saya berpikir. Yakin mau merantau lagi? Ibu sama ayah usianya gak muda lagi loh? Kemudian pikiran-pikiran soal kematian dan perpisahan berkelebat di kepala.
Setelah ditinggal teman-teman seperbimbingan yang sudah wisuda duluan, saya sekrang jadi single fighter, bisa dibilang gitu. Menghubungi dosen pembimbing sendiri, lari-lari ngerjar dosen pembimbing sendiri. Oh jadi gini rasanya berjuang sendirian.
Dari berjuang sendiri ini saya belajar arti kebersamaan dan arti mendukung satu sama lain. Cukup sedih sebenernya ada di grup pembimbing yang sendirinya belum wisuda, beberapa kali gak di waro digrup dan dianggap gak ada, rasanya luka tapi gak berdarah. Terimaksih loh skripsi aku belajar banyak, soal keberananian, keikhlasan, pantang menyerah dan juga tentang keyakinan.
Bimbingnya yang memalukan!!
Jadi kan saya itu masih di BAB III terus ada part di BAB III itu yang bola-bali di revisi, gak selesai-selesai revisinya. Karena saya pikir "ahhh mumet tenan mikiri bagian iki" akhirnya part itu saya hapus. Dengan pe denya hari ini saya serahkan revisian seminggu lalu, kamu tau apa kata bapaknya
"apa-apaan ini???" Kok tiba-tiba langsung solusi. masaahnya mana?"
saya diam, menunduk. maluuu anjaaay. sambil mengutuk diri sendiri "kenapa sama aing dihapus bagian itu ahhh bodoh"
Tanpak pikir panjang bapaknya langsung coret-coret dan bilang "ngerti???"
"iya pak."
Kemudian tak henti-hentinya dari kampus-ke kosan saya mngutuki diri sendiri "owalaah mif,mif bodo tenan koe".
Oh iya, tadi kan nunggu bapaknya itu cukup lama, aku bebincang-bincng dulu dengan teman seperjuangan.
"mif, setelah ini emang mau kemana?"
"mau merantau lagi."
"kemana? yang jauh mif, sulawesi gitu heheheh"
"iya sih maunya yang jauh. Enak kali ya kerja nya pindah-pindah hahahah"
"gak usah lama-lama, stahun aja, biar berasa pengalamanya."
Kemudian setelah percakapan itu, saya berpikir. Yakin mau merantau lagi? Ibu sama ayah usianya gak muda lagi loh? Kemudian pikiran-pikiran soal kematian dan perpisahan berkelebat di kepala.
Setelah ditinggal teman-teman seperbimbingan yang sudah wisuda duluan, saya sekrang jadi single fighter, bisa dibilang gitu. Menghubungi dosen pembimbing sendiri, lari-lari ngerjar dosen pembimbing sendiri. Oh jadi gini rasanya berjuang sendirian.
Dari berjuang sendiri ini saya belajar arti kebersamaan dan arti mendukung satu sama lain. Cukup sedih sebenernya ada di grup pembimbing yang sendirinya belum wisuda, beberapa kali gak di waro digrup dan dianggap gak ada, rasanya luka tapi gak berdarah. Terimaksih loh skripsi aku belajar banyak, soal keberananian, keikhlasan, pantang menyerah dan juga tentang keyakinan.
0 Comments