Assalamualikum kawan.. wahh hari ke lima ini..


Topiknya agak sensitif gimana gitu hahah, karena apa?? Karena, kalau diinagt-ingat gak ada deh pencapain tertinggi dalam hidup semuanya biasa aja, seperti yang lain atau malah gak menarik sama sekali untuk dibagi. Eh..eh kok dah pesimis duluan gitu sih..Yuk coba flashback kira-kira apa sih yang paling membuatmu bangga akan dirimu hingga saat ini???

Tunggu dulu kemarin nemu tweet ini dan relate sama topik kali ini


Nah, kalau kata mas puthut ea, gak masalah kalau hidup kita gak bermutu.Kalian setuju gak?
Kalau aku gini, Aku setuju, kalau kita memilih untuk hidup dengan mutu biasa-biasa aja alias menjalani hidup dengan sedang-sedang aja. Tapi, aku gak setuju kalau kita menjalani hidup dengan tidak bermutu. Kita hidup didunia ini kan ada tujuanya, sebagai makhluk ciptaan Allah tentu kita punya tujuan bahagia didunia dan akhirat. Nah, untuk mencapai kebahagiaan itu ya kita gak bisa untuk biasa-biasa aja. Ada perjuangan yang harus kita lalui.

Anyway kok jadi keman-mana ini oke, back to topik 

Apa pencapain terbesar dalam hidupmu??

Tahun 2019 menurutku adalah tahun terbaik dalam hidup. Setelah dinyatakn lulus dari kampus UIN SGD BDG tahun 2018 dan harus menjalani pengobatan 9 bulan akhirnya tahun yang ditunggu-tunggu datang. Ibaratnya sejak lulus sampai ke 2019 benar-benar aku fokus untuk sembuh dan sambil menyusun rencana-rencana berikutnya. 


Memberanikan diri untuk ikut Dauroh Qolbiyah angkatan 86


Setelah lulus dan banyak berdiam diri di rumah, aku ngerasa diri ini kering banget butuh disiram, hatinya tandus, semangatnya hilang dan gak tahu harus ngapain. Kemudian aku ingat cerita salah satu teman katanya ada pesantren yang punya program memperbaiki hati gitu intinya nyantren selama 30 hari. Tepatnya di Daarut Tauhid Bandung Setelah cari info dan banyak searching di google akhirnya aku coba ngomong baik-baik sama ayah dan ibu. Itu adalah obrolan ter-menegang-kan selama aku jadi anaknya ayah dan ibu. Izin mau ke pesantren, sesuatu yang gak pernah aku bayangkan sebelumnya bahwa aku akan jadi santri selama 30 hari. 


Alhamdulillah diizinkan, dengan pertimbangan untuk tetap rutin minum obat. Pada waktu itu aku masih harus rutin minum obat. Rasanya bersyukur banget bisa jadi bagian DQ 86, dipertemukan sama teteh-teteh solehah, dipermudah mau ibadah, bangun tahajud, puasa sunnah, baca Al-Qur'an semuanya terasa ringan dan yang paling penting aku menemukan kembali aku teh mau ngapain hidup?!

Pengajar Muda Lampung Mengajar 2019


Menurutku ini pencapain terbesar dalam hidup. Menjadi seorang pengajar muda dari background aku yang bukan lulusan keguruan. Aku anak teknik banget... Dapat kesempatan untuk ngajar di salah satu SMA Negeri di daerah 3T Lampung itu luar biasa banget. Aku bener-bener jadi manusia yang bermanfaat, aku merasanya gitu. Aku bisa bagi ilmu sama murid-muridku, bagi ilmu sama rekan-rekan guru, bisa menikmati indahnya pantai pesisir barat yang bisa aku nikmati setiap hari dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, ngerasain apa yang ayah sama ibu rasakan sebagai seorang guru. Itu anugerah luar biasa dalam hidup. 

Untuk cerita tentang lampung mengajar akan aku tulis setelah ini ... tunggu yaa 

Well, itulah dua pencempaian terbesar dalam hidupku.. Semoga ada hal-hal baik lainnya yaa setelah ini..

Amiin

See you on next post.. 


0 Comments