Siapa sih yang gak mau membahagiakan orangtuanya?? Semua anak di dunia ini jelas sepakat bahwa membahagiakan orangtua adalah kewajiban. Begitupun diri ini, yang merasa masih belum bisa membahagiakan orangtuanya. Setelah sah jadi sarjana mei 2018, sekarang aku masih, masih banyak diam di rumah. Walau sebenernya pikiranya kemana-mana. Sibuk tapi gak sibuk.

Setelah planing yang disusun sebelum wisuda gagal karena harus pengobatan, jadi ngebuat aku sedikit hopless. Harapan-harapan untuk banyak belajar dilain kota, bertemua orang-orang baru, harus dikubur sementara. Waktu itu emang sedikit kecewa, kecewa kanapa gak nyiapin plan B. Manusia kan cuma bisa berencana, Allah yang menentukan. Waktu aku nyusun palan A, mana ada yang tau aku bakal sakit dan harus operasi. Hmmmm.. sudah-sudah jangan dibahas lagi. Show must go on.

Kamis 8 November 2018. 
Aku ikut tes CPNS, dianter ayah sama ibu, mereka semangat banget nganterin aku, aku jadi takut kalau hasilnya nanti gak sesuai harapan. Yah, walupun aku yakin apapun hasilnya ayah sama ibu pasti selalu menerima. Ayah sama ibu gak pernah minta yang muluk-muluk. 08:00 aku masuk ruang tes, yang sebelumnya diawali dengan doa bersama, bersama 350 peserta sesi 1. Gimana rasanya??? deg degan parah. Rasa deg deganya melebihi pas mau sidang, sumpaaah ini jantung..... 

Setelah berdoa bersema aku mulai input NIK, Nomor Peserta, PIN SESI, dan PIN PESERTA. klik log ini. PIN SALAH!!. Ya rabbb panik dong tapi so cool, ya malu lah ya anak IT masa liat trouble gitu langsung panik. Tengok kanan-kiri udah pada mulai, oke baik. Sesuai instruksi panitia, kalau ada masalah silahkan angkat tangan tanpa bersuara. Oke, aku angkat tangan, kemudian ada kakak nyamperin aku
"Kenapa?" tanya kakak panselnas, berompi SUPER ADMIN.
"ini, kak PIN salah". 
"oh, sini kartu peserta ujianya."
"(nyerahin kartu peserta ujian dengan gestur sesopan mungkin)".
"oke, sebentar ya."
lalu kakak berompi SUPER ADMIN itu pergi meninggalakan aku dengan segala kecemasannya. Kurang lebih 5 menit berlalu, udah mbatin dalam hati, Ya rabb, kok gak balik-balik ini kknya, Ya rabb aku pasrah. Pas kknya lewat aku tanya lagi.
"gimana kak?".
"iya sabar ya, itu tadi salah nulis."
"(senyum), iya kak."
10 menit berlalu
"Mifta Ardianti......!!!"
 Aku langsung angkat tangan. Bapak-bapak berompi PANSELNAS, nyamperin. Kemudian aku langung login dan mulai mengerjakan soal.

90 menit berlalu, hasilnya masih belum lulus passing grade. Semua orang bilang gak apa-apa. Coba lagi tahun depan. Sedang diri ini rasanya plongg cesss.. lega banget, memang sebelum tes minta sama Allah apapun hasilnya lapangkanlah dadaku Ya Allah. 

Tapi, disisi lain, aku mikir keras. Habis ini ngapain Ya Allah??? Kerja, belum berhasil lamaranya. Banyak belajar dirumah, tapi kok ya bosen?. Mau keluar Lampung, belum ada tujuan yang jelas pasti gak boleh. Mau S2, ohh tidak semudah itu ferguso??? Dari keluar ruang ujian, sampe keparkiran itu aja yang aku pikirin. Pingin nangis tau gak sih, pas lihat wajah ayah sama ibu. *ehhee ini ngetiknya sambil berkaca-kaca matanya. Ayah sama ibu selalu memberikan semangat, sepanjang jalan dari metro sampe rumah masih terus ngasih wejangan-wejangan tapi aku takut kalau tiba-tiba ditanya "Terus, sekrang mau ngapain kak?". Untungnya pertanyaan itu belum muncul, aku bingung mau jawab apa. 

Berusaha sudah, berdoa selalu. Biar Allah yang bekerja kak. 
-Ayah pada anaknya-

Hingga, pada suatu malam ibu bertanya "Apa mau honor-honor gitu kak?"
Aku masih diam syok dengan pertanyaan itu. Spechless...
Ibu melanjutkan "kalau mau nanti ibu bilangin ke ayah."
"emang kalau honor, diman bu?"
"di sekolah XXX?"
"(senyum), kalau disitu kk gak mau bu?"

Kenapa menolak?? 
Bukan maslaah payment, maaf minim pengalaman gini aku gak mikirin mau dibayar berapa. Aku sadar diri, aku belum mampu kalau di sekolah XXX. Terus aku jawab apa coba??
"Aku mau magang aja bu, tapi di Jakarta."
Ibu kaget suara agak meninggi "Emange wes daftar?"
"Udah bu, tapi belum dipanggil."

Masih ada harapan, entah di PNS, di magang di strat up. S2. dimanapun Masih ada harapan lain, aku yakin!!!!


0 Comments