Tersebutlah sebuah majalah legendaris dirumahku, majalah panjebar semangat namanya. Legendaris karena ini turun temurun, dulu mbah kakung yang sering langganan kemudian sekrang urun ke anaknya yaitu ayahku. Karena dari kecil sudah diperkenalkan dengan berbagai macam buku, aku tak bisa mengelak aku suka dan hobi sekali baca. Baca buku apapun, sejarah, biografi, fiksi dan non fiksi. 

Dulu ingat sekali, hampir setiap bulan ayah dan ibu rutin ngajakin aku ke Gramedia dan aku boleh beli buku apa aja yang aku mau dari buku mewarnai, buku cerita 25 Nabi, dan bahkan beli buku tentang lahirnya yesus dan cerita bunda maria, aku dulu mikirnya karena bagus gambarnya ada domba-domba lucu nan menggemaskan akhirnya aku ambil, dan orang tuaku gak protes, gak ada wajah keberatan sama sekali diwajahnya, langsung bayar-bayar aja. Kejadian itu kayaknya  pas aku belum sekolah atau belum lancar baca.

Proses belajar membaca yang benar-benar masih terekam dalam ingatanku adalah "kk kalau diajak kekarang, semua plang dibaca" kata ibu gitu mengenang masa lalu. Sampe-sampe pernah aku minta berhentiin motornya karena aku belum selesai bacanya. Lucu yaa (emang aku lucu anaknya). Lanjut pada kisah buku cerita tentang kelahiran yesus itu. Setelah aku bisa baca dengan lancar dan udah sedikit mudeng, aku kembali menemukan buku itu dan aku baca daaaan aku merasa sedih, kok dulu aku bisa beli buku kaya gitu yaaa, lalu aku lupa bagaimana nasib buku itu, aku simpan dan gak aku sentuh lagi atau aku kasig ke temanku yang beragama kristiani ya?? Ya intinya dulu itu aku bebas membaca apapun. 

Kebiasaan membca dan membeli buku menjadi habbit yang menyenangkan hingga sekrang. Aku selalu berusaha untuk beli buku satu dalam sebulan dan aku bertambah bahagia ketika ada Book fair, bisa kalap kalau udah ada bok fair. Gak ragu-ragu lagi buat ngeluarin uang kalau udah neu bazar buku. Kemudian pas pulang kerumah menemukan majalah Panjebar Semangat, awalnya gak tertarik eh anyway Majalah Panjebar semangat itu majalah yang bahasanya full pake bahasa jawa, menarik banget kan. Banyak rubik didalemnya awalnya aku tertarik sama rubik cangkriman (teka-teki silang) diisi pake pensil awalnya, terus kesini-kesini makin ahli berani pake pulpen, kemudian tertarik sama rubik apa tumon (semacam cerita-cerita lucu), terus yang sekrang lagi aku gemari itu cerita alaming lelembut (cerita horor). 

Semakin kesini aku ngerasanya semakin penasaran dan igin banyak tahu tentang banyak hal, apa lagi sejarah dan budaya ya salah satunya budaya jawa, karena sekelilingku orang jawa. Ingin ini itu banyak sekali.

-Mifta yang ingin baca alaming lelembut lagi-

0 Comments