Menikamti Bandung Ala Wisatawan
Nyetrika itu pekerjaan yang harus dikerjakan, walau sulit sekali untuk memulai. Ketika gue lagi khusyuk nyetrika tiba-tiba ada line masuk dari teman SMA gue sebut saja dia mawar
"Kak, lagi di bandung?"
"iy, mar kenapa?"
"Nanti malam aku OTW bandung ya, pulang kantor langsung cus?"
"mau liburan di bandung mar?"
"ahah iya"
Oke, gak masalah nemenin si mawar ini keliling Bandung, aku udah selow ini. Masalahnya cuma, aku gak bisa jemput si mawar di terminal. Akhirnya ku serahkan Mawar pada teman SMAku juga yang ada di Bandung. Biarkan Mawar untuk nginep disana besoknya aku siap jadi tour guidenya Mawar.
Setelah sholat idul adha, dan gagal jadi panitia Qurban. Aku kekosan temanku untuk jemput Mawar. Ternyata mawar berdua sama si melati temanya. Mawar dan melati ini sudah bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa di Jakarta. Ngobrol sana sini, ketawa tiwi gak jelas. Akhirnya berangkat menuju kosan gue jam 11 siang padahal hari itu dua wisatawan domistik ini mau ke Lembang. Bayangkan dalam kondisi Weekand mau ke Lembang tapi belum ready, akhirnya gue memutuskan untuk ke Chiwalk.
Mereka itu lamaaaa banget preparnya. gak kaya gue yang cuman jilbaban dan bedakan aja. Si mawar ini butuh satu jam untuk catokan, 30 menit untul alis dan masih banyak lagi. Akhirnya berangkat ke Chiwalk jam 14;00. Lo bisa bayangin betapa macetnya ara ciwalk di jam segitu.
Walau macet dan melelhkan dua wisatawan ini enjoy aja menikmati ciwalk. Makan, shoping, dan jalan-jalan, foto2 itulah yang kami lakukan.
Mobil mundur, menuju Lembang
Hari ke-dua mereka di Bandung. Aku baru tau si mawar udah nulis 20 destinasi. Yang benong dengan waktu sesingkat-singkatnya mau kesemuah destinasi itu. Belum lagi kondisi Lembang yang macet tak bergerak kalau weekand. Dengan semangat tinggi, dan keyakinan kita berangkat jam 08;30, yang awalnya direncanakan berangkat jam 07;00. Harap-harap cemas ada gak ini Grab yang mau pick up karena kondisi Lembang yang jauh dan macet. Alhamdulilah ada yang mau pick up orderan. Dengan jalanan yang macet, mas driver lebih memilih kawasan punclut untuk menuju Lembang ya dengan konsekuensi jalanan nanjak berbelok dan temurunan.
Mas driver selama perjlanan ini menyenangkan sekali, seandainya semu driver seperti mas ini. Ramah, ceria, gak diem aja, dimobilnya menyediakan air mineral dan permen dan yang penting boleh request lagu hahha (nuhun mas Grab). Ditengah-tengah perjalanan ketika jalanan mulai nanjak dan macet, rupanya didepan kami ada mobil yang mundur perlahan, kami panik, untungnya banyak pengendara motor yang siap siaga langsung nahan mobil itu.
Memang jalan punclut ini kalau belum tahu medan, yaa telat ngoper gigi mobil bisa mundur. Udah nanjak, pas belokan, macet lagi. Kalau gak lihai bawanya yaa bahaya. Kebanyakan sih plat mobil B, Alhamdulillahnya mas driver adalah orang bandung asli jadi apal kecipal jalanan bandung.
Farm House, Susu Lembang.
Setelah melalui perjalanan panjang nan menegangkan. Jam 12;00 kami smapai di Farm House. Tempat yang lagi Hits di Lembang, banyak spot foto instagrameble. Dengan berbekal kemampuan fotografi ala-ala, hari itu gue jadi fotografer dadakan dua wisatawan domestik ini, padahal hasil fotonya 'b' aja tapi kata mereka bagusss. Kayaknya biar gue makin semangat foto-fotoin mereka. HAHAHAH. Keliling Farm House yang sempit dan rame, sambil nenteng-nenteng tas yang isinya baju lelah juga. Tak terasa kita udah lebih dari 2 jam di Farm house. Kita lanjut.... menuju destinasi selanjutnya.
Lereng Anteng, Berangin
Sebelum menuju destinasi selanjutnya ini. Kami debat dulu. Mau kemana nih???. Sebagai tour guide gue menyarankan untuk menuju Dago, cari tempat makan yang lucu-lucu. Karena kalau ke Lembang atas, pasti macet dan takut mereka ketinggalan kereta. Tapi, si Mawar maksa mau keatas, mau ke maribayalah, dusun bambulah, floating marketlah. Dan si melati hanya diam sambil bilang "yaudaah lo mar, lo nurut aja apa kk ita, dia yang tau, lo mau kita pulang naik bis, terus bau ketek, bau kentut."
FYI ya gaes, karena pergi medadak jadi pas menuju bandung dari jakarta kemarin, mawar dan melati ini naik bis. Yang jurusan Jakarta-Garut, dan turun di tol Cileunyi. Dengan kondisi bis penuh sesak, dan banyak bapak-bapak yang pulang kerja (red:kuli bangunan) dengan segala macam bau jadi satu di mobil. Melati trauma banget kalau harus naik bis lagi.
Setelah debat, sampai ngabisin kuota gue karena buat tetring 3 Hp sekaligus. Buat searching image, liat instagram dan pesen taxi online. Dengan kondisi Lembang yang sangat macet, walhasil kita pake Uber, Dengan konsekuensi pasti mahal. Well di aplikasinya itu 12rb pas sampe di tempat jadi 55rb. Gak masalah yang penting sampe. Tujuan selanjutnya itu Kawasan Wisata Punclut, pemandangnya mantaaaap banyak tempat makan yang lucu-lucu. Rencananya mau ke Lereng Anteng Panoramic Coffee tapi full boked. Karena gue dan melati dah laper banget akhirnya gue memutuskan untuk diem aja. Biarkan si mawar yang cari tempat. Akhirnya kita di 'de blankon' viewnya gak sebagus lereng anteng sih tapi, masih ada kursi buat makan. Dengan kondisi punclut yang berangin kami semua kedinginana hahhaha norak yaaa.
Stasiun dan perpisahaan
Jam 19:00 kita meninggalkan punclut dengan order Grab. Yang sebelumnya udah berkali-kali ditolak. Tapiii ada kejadin yang lucu sih enurut gue, kalau menurut lo gak tau.
"mar pesen grab."
"iya nih kak, aku wes oleh"
"kak seskoauuwuwuuw, itu dimana?"
"apa mar?"
"iya kak drivernya dari seskoawuwuwuaauau"
(sambil agak emosi suara keras)"opo loooh mar sing bener nek ngomong!"
(kami semua diem, kecuali si mawar masih barusaha mengeja, dan gue yang berpikir keras apa maksud si mawar ini)
"ohhhh SEKOAU"
"hahhahahaahah kan aku rak ngerti kak"
Jam 21;00 kami sampai di stasiun bandung, kereta mereka jam 22;30. Disana udah ada Wati yang nuggu kami, karena dia zubuuuks jadi gak sempetin nemenin kami jalan-jalan.
"ahhhh kaekan kak esek jam 21;00"kata mawar
"yaudah looo mar, daripada ketinggalan kereta" kata melati
Sambil nunggu boarding (apa sih kalau kereta), kami cerita sampe yang duduk disebalh kita pindah karena kita berisik.
Mawar, Melati terimaksih sudah main ke Bandung walau 20 destinasinya gak kesampean.
0 Comments