Sore ini kembali aku coba instal apps instagram yang dulunya aku hapus, aku pikir aah udah gak apa apa kayaknya, udah biasa aja. Mulailah aku scroll, like, love, comment beberapa postingan yang menarik, save beberapa gambar yang mungkin nanti akan aku lihat lagi, dan tibalah pada instagram story. Fitur instagram story ini, penggunanya bebas memposting kegiatanya dalam waktu kurang lebih 60 detik. Beberapa postingan sihh aku anggap biasa-biasa saja, lalu sampailah pada postingan seorang teman. 



"posting lagi buat laporan, lagi nulis skripsi, lagi lain lain dan lain lain, yang kemudian akhirnya aku ngerasa. :ihh kok dia udah ini, udah itu, ih cepet banget."

buknya termotivasi aku kok malah kesel hahahah... gak cuma itu aja sih. 

Jadi apa rasanya jika kita dilupakan?? (dari tadi ngomong panjang lebar ini intinya)
Kita ada, tapi dianggap tidak ada
Kita dulu sama sama, lalu sekrang kita masing-masing, gimana rasanya??

Rasanyaaa aku sebenarnya sudah hafal dengan perasaan ini, ketika teman lama menemukan teman baru. "kenapa kamu gak ikut-ikutan punya teman baru aja mif?" kata yang lain
ahh teman baru banyak, tapi pecayalah aku snagat menghargai kisah lalu, aku ingat setiap waktu yang kita lalaui bersama, rupanya aku adalah orang yang sulit menghapus kenangan, menghapus masa lalu. 

Kecewa sama siapa??, orang lain punya pilihan masing-masing. Dia mau dekat dengan siapa, berteman dengan siapa. Itu hak mereka untuk  memilihnya. Dan percayalah " Allah puts people in your life for a reasons and removes them from your life fore a better reason".

Jangan lihat cara pandang manusia, teruslah berbuat baik biar Allah yang menilai. 

Ketika kita kehilangan percayalah pasti ada pengganti yang lebih baik.
dan aku masih yang dulu, sekarang, nanti dan selamanya.


-Kepada mifta yang merasa dilupakan-
-di 75 hari jelang ramadhan-

0 Comments